ZAINOTES. Kebaya, sanggulan, make-up,
batik, pakaian daerah? Mungkin itu adalah hal-hal yang kita perhatikan
ketika akan mempersiapkan Hari Kartini. Beberapa dari kita mungkin lupa
bahwa esensi perjuangan seorang Ibu Kartini atau yang lahir dengan nama
Raden Ajeng (R.A.) Kartini, bukanlah melulu hal-hal yang berbau fisik…
Tetapi lebih dari itu…
Banyak
kali, kaum perempuan tidak sadar, begitu banyak kemudahan yang kita
nikmati saat ini terutama yang berkaitan dengan kesetaraan dalam
pendidikan dan karier adalah sudah diperjuangkan oleh
pendahulu-pendahulu kita. Salah satunya yang paling terkemuka di Indonesia adalah R.A. Kartini tentunya.
Di
kota-kota besar di zaman sekarang ini, aneh rasanya seorang anak
perempuan menikah di umur belasan tahun. Ketika teman-teman sebayanya
sibuk mengejar ilmu dan menggantung cita-cita setinggi langit, koq malah
disuruh kawin? Tetapi kita juga perlu tahu bahwa hal-hal itulah yang
terjadi di masa lalu. Sampai hari ini pun, di beberapa pelosok negeri
juga masih terjadi hal-hal semacam ini. Bukannya menikah itu tidak baik,
tetapi jika dilakukan dalam kondisi umur yang terlalu muda, bagaimana
kesiapan fisik maupun mental Si Gadis yang bersangkutan? Tentunya hal
ini patut diperhitungkan…
Semangat
Kartini di mata saya adalah semangat kepedulian terhadap sesama-dalam
hal ini kaumnya- kaum wanita. Dia tidak egois ketika mendapatkan
kesempatan mengenyam pendidikan, bahkan berniat membagikannya. Dia
membagikan pikiran-pikirannya untuk mengubah sesuatu. Dan sesuatu itu
adalah sesuatu yang besar dan baik bagi banyak orang. Bagaimana dengan
kita, apa kita juga peduli terhadap sesama kita? Atau kita terbiasa
dengan ongkang-ongkang kaki, yang penting aku selamat tanpa memikirkan
orang lain di sekitar kita? Hendaknya semangat berbagi dan kepedulian
Kartini ini, bisa menjiwai hati kita. Sehingga ketika kita berpikir
dalam kerangka kehidupan bersama orang lain dalam cakupan yang lebih
luas, kita berniat membantu yang berkesusahan. Tidak melulu harus dalam
bentuk uang, mungkin talenta, mungkin pula tenaga. Apa saja yang penting
kita berikan dengan ketulusan dari hati.
Bagi
para wanita yang sudah menikmati segala kemudahan di hari ini dalam hal
pendidikan dan karier, jangan sampai melupakan kodratnya sebagai
wanita. Jangan pula merasa diri lebih tinggi dari kaum pria. Karena kita
semua sudah diciptakan sesuai dengan citra Allah, seturut kehendak-Nya.
Jadi, jalani saja semuanya dengan sukacita dan gembira, tanpa perlu
bersungut-sungut atau bersombong diri. Beberapa dari wanita karier
berpikir dia bergaji lebih tinggi dari suaminya, jadi tak perlu
menghormatinya. Itu pikiran yang
keliru rasanya. Tetaplah jalani peran kita, apa adanya, tak perlu
merasa lebih dari yang lainnya. Hidup butuh keseimbangan di dalamnya.
Tuhan mengasihi kita semua. Selamat Hari Kartini!
Wallahu a'lam.
Semoga ada hikmahnya.
Cari dan teruslah mencari cinta Ilahi.
Salam ukhwah fillah selalu ^_^
Ho Chi Minh City, 22 Januari 2011
-fonnyjodikin-
*telah dimuat di Smile Magazine.
* copas, forward, share? Harap sertakan sumbernya. Trims.
Sumber: http://fjodikin.blogspot.com/2011/04/spirit-of-kartini.html
0 komentar:
Posting Komentar