ZAINOTES. "Di Sini Kita pernah bertemu, mencari warna seindah pelangi, ketika
kau mengulurkan tanganmu, membawaku ke daerah yang baru, hidupku kini
ceria...."
Matanya berkaca-kaca ketika laki-laki itu selesai membaca dan merenungi
isi mushaf di tangannya shubuh itu. Dulu sekali laki-laki itu telah
pernah berharap pada seorang perempuan yang dia yakin perempuan itu
sangat mencintai dan menyayanginya, ada kilasan-kilasan di hatinya yang
mengatakan bahwa mungkin dialah sosok yang selama ini dicari...dialah
sosok yang tepat untuk mengisi hari harinya kelak dalam bingkai
pernikahan.
Berawal dari sebuah pertemuan dan terjalinlah persahabatan.
Berdiskusi tentang segala hal, terutama masalah masa depan ummat islam.
Berjalan seiring dalam tugas yang sama membina ummat. Laki-laki itu
sedang berproses menjadi da’i, ya da’i muda yang di kenal di kota itu.
Dan perempuan itu seorang aktivis muslimah yang juga berkarier sana
sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil. Perempuan adalah aktivis muda
yang enerjik, cerdas dan tentunya cantik, tidaklah heran jika menjadi
perbincangan kaum adam.
Laki-laki dan perempuan itu bersahabat,
erat bahkan sangat akrab,
mereka sepasang sejoli yang mempunyai minat yang sama,
cita-cita besar yang sama dan lahan garapan dakwah yang sama.
Sehingga kedekatan itu membawa semangat laki-laki itu itu untuk terus
menggali potensi dirinya sebagai penyeru agama Allah ini. Kedekatan itu
berlanjut menjadi kedekatan yang intens, berbagi cerita, curahan hati,
saling meminta saran, saling bertelepon dan bersms, yang akhirnya
segala kehadirannya menjadikan suatu kebutuhan. Kesemuanya itu
mengatasnamakan persahabatan.
"Pertemuan kita disuatu hari, menitikan ukhuwah yang sejati, bersyukur kehadirat ilahi diatas jalinan yang suci...."
(Doa Perpisahan-Brothers)
Sesungguhnya di hati masing-masing telah tergores sebuah rasa.
Ya .....rasa Cinta yang begitu dalam.
Laki-laki itu begitu sering ke tempat kost sahabatnya ini, tentunya
seizin ibu kost yang juga merupakan ibu angkat dari sahabatnya ini. Dan
kembali mereka saling curhat dan berbagi cerita.
Ada gelak tawa dan canda di sana.
Dan perempuan itu tampak begitu "cinta" kepada sang laki-laki itu,
tampak dengan jelas perempuan itu sering mengunjungi tempat kerja bahkan
rumah sang laki-laki. Perempun itu sangat baik bahkan terlalu baik
bagi laki-laki itu.
Ia sering memberi bahkan di saat tidak di pinta sekalipun.
Dan selalu siap kapan saja sang laki-laki itu membutuhkan kehadirannya.
Mereka memang berdua dan selalu berdua,
Bersama anak-anak didik mereka.
Mereka terus berdua dan tetap dalam kata persahabatan.
Mereka berdua menyimpan ‘rasa’ itu, mereka saling menyimpan rahasia
hati mereka masing-masing, mereka berdua baru bisa memperlihatkan pada
aktivitas memberi dan menerima.
Sedangkan rasa itu tetap terpendam di lubuk yang paling dalam dihati
mereka masing-masing. Mereka memahami ‘rasa’ itu tidak boleh terungkap
karena takut terjebak dalam hubungan yang tidak dihalalkan syariat.
Mereka memahami itu dan memegang kokoh nilai-nilai ini. Dan rasa itu
memang hanya ada di hati mereka masing-masing. Hanya Allah dan mereka
sendiri yang tahu kalau mereka saling mencintai.
"Mengapakah Kita di temukan dan akhirnya di pisahkan, mungkinkah
menguji kesetiaan, kejujuran dan kemanisan iman, Tuhan berikan daku
kekuatan....."
Sampai suatu hari, laki-laki itu berat hati meninggalkan kota itu
meninggalkan kota kelahirannya itu. Mungkin ini merupakan doa’nya yang
di kabulkan Allah SWT, dimana ketika di sebuah sore dengan kondisi hujan
yang sangat lebat, seakan-akan langit menumpahkan seluruh airnya.
Diatas sebuah sepeda dan dalam keadaan basah kuyup ia memenuhi janji
bertemu dengan perempuan sahabatnya itu. Dan ketika itu ia berdoa
sambil berurai air mata
" Ya ALLAH jika sahabatku ini adalah jodoh hamba segerakan pernikahan
hamba dengannya dan permudah urusan pernikahan itu, tetapi jika bukan
jodoh hamba ya Allah, bawalah hamba pergi jauh dari kota ini".
"Namun kini perpisahan yang terjadi, dugaan yang menimpa diri, bersamalah diatas suratan, kutetap pergi jua....."
Di halaman rumahnya. Di saksikan kedua orang tua dan adik-adiknya
serta sahabatnya dia mengucap pamit untuk berlayar ke negeri seberang.
Dari awal sampainya laki-laki itu di tempat tujuan, mereka masih
saling berkomunikasi, sang perempuan begitu memperhatikan keadaan
laki-laki itu, ia menanyakan dimana tinggal dan bagaimana keaadan diri
sang sahabat, dan begitulah cinta, ada perhatian dan kasih sayang.
Namun sayang semuanya masih terpendam.
Terpendam di hati yang sangat dalam. Dari sms dan telpon terlihat
jika perempuan itu masih berharap dan menunggu laki-laki itu kembali ke
kotanya. Perempuan itu tetap curhat dan berbagi cerita tentang kondisi
di kota kelahiran laki-laki itu.
Ia bercerita bahwa ia belum bisa menemukan sosok partner kerja seikhlas
laki-laki sahabatnya itu, dan terkadang sebuah harapan agar laki-laki
sahabatnya itu cepat kembali. Dan sungguh, baik laki-laki dan perempuan
itu tidak pernah lagi membuka hatinya untuk yang lain.
" Kini dengarkanlah, dendangan lagu tanda ingatanku, kepadamu teman,
agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu, kenangan bersamamu, tak akan
kulupa walau badai melanda, walau bercerai jasad dan nyawa..."
Laki-laki itu menyadari kalau sebenarnya kepergiannya itu adalah
sebuah doanya yang terkabul. Tetapi hatinya goyah ingin kembali dan
menyatakan isi hatinya pada perempuan itu, ia ingin meminang sang
bidadari. Dia ingin bidadari itu menjadi kekasihnya seumur hidup.
Tapi....begitu berat juga hati agar tidak kembali, dia teringat
teman-teman aktivis yang lain begitu memuji sahabat perempuannya ini,
begitu banyak teman-temannya berharap dapat mempersunting sang sahabat
perempuannya ini....
Air matanya jatuh perlahan dalam sujud panjangnya dikegelapan malam...
Dia berjanji untuk melupakan semua kenangan di kota kelahirannya. Dia
tidak ingin mengisi hari- harinya dengan kesia-siaan.
"Lalu bagaimana dengan harapan perempuan terhadap sahabat laki-lakinya ini?
Hingga suatu ketika di malam sepuluh terakhir ramadhan setahun yang
lalu laki-laki itu mendapat sms yang begitu memilukan hatinya "Abang,
Sungguh, adek berharap bisa menjadi bidadari yang mendampingi hidup
abang, apapun adanya abang". Ohhh.....Tuhan, mengapa ini terjadi di saat
aku berusaha melupakan cintaku pada perempuan sahabatnya. Kembali air
mata membasahi sajadah di sholat malamnya.....mengadu kepada sang
pemilik cinta untuk menuntaskan gejolak hati ini. Hingga suatu
hari......
Laki-laki itu mendapat tawaran menikah dari seorang yang tidak
pernah di kenal sebelumnya hanya karena dia sering menulis artikel di
www.myquran.com, begitu berat ia mau menerimanya sedangkan orang yang
belum di kenalnya menunggu jawabannya.
Dan akhirnya melalui ustadznya proses ta’aruf, khitbah dan menikah begitu mudah, lancar dan tidak ada satupun hambatan.
Dan itulah JODOH, yang tidak dapat di pungkiri kebenarannya. Allah yang
memberikan keputusan ini dan berakhirlah drama hati dua sejoli itu.
Sepasang sahabat yang memendam cintanya demi sebuah syariat yang sangat
mereka junjung tinggi.
Tuhan, Aku tidak akan menyalahkan siapa-siapa, yang salah hanyalah
persepsi dan harapan yang terlalu berlebihan dari kedekatan itu, dan
proses interaksi yang terlalu dekat sehingga timbul gejolak dihati....
Biarlah hal itu menjadi proses pembelajaran dan pendewasaan bagiku
untuk lebih hati-hati dalam menata hati," gumamnya pada suatu waktu.
Dan begitu juga harapannya pada perempuan sahabatnya, agar bisa
menerima keputusan dari ALLAH SWT ini.
Dunia laki-laki itu kini adalah dunia penuh cinta dengan warna-warna
jingga, tawa-tawa pelangi, pijar bintang dimata istrinya yang menjadi
pendamping hidupnya kini...Sebuh cinta yang suci dialiri ketulusan yang
dianugrahkan ALLAH kepadanya...sebuah cinta yang tidak pernah kenal
surut dan batas, dan yang paling kekal adalah cintanya pada Illahi yang
selalu mengisi relung-relung hati..tempatnya bermunajat disaat suka dan
duka... Indahnya hidup dikelilingi dengan cinta yang pasti.
Adakalanya ia ingat pada sahabatnya. Apakah sahabatnya ini akan
memakinya, tidak, laki-laki ini yakin sahabatnya tidak demikian,
bukankah mereka tidak pernah saling menucap cinta,
mereka tidak pernah berikrar untuk saling menyayangi sebagai kekasih, Sehingga....
sesaat bayangan sahabatnya itu pun hilang begitu saja...
dan masih adakah setangkup harapan agar dia kembali?
Laki-laki itu yakin Allahlah yang memiliki taqdir itu,
walaupun terlalu banyak kebaikan sang sahabat ...
akan ada seribu kata terima kasih untuknya demikian juga jika ada kata-katanya yang menyakitkan hati....
akan selalu ada beribu kata maaf untuknya...."
Sahabatku,
Jangan Kau Nanti lagi kehadiranku,
bukan berarti aku tidak mencintaimu,
sungguh aku sangat mencintaimu walaupun tidak pernah ku ungkapkan
langsung padamu, biarkanlah ALLAH SWT menjalankan skenarionya, dan kita
hanya menjalankan skenario dari-Nya itu.
Maafkan aku yang mungkin telah membuat dirimu menaruh harap, walau
tidak pernah terucap dibibirku, karena kau memang sahabat sejatiku,
teman berbagi cerita, selamat berpisah, doakan aku sahabat agar tetap
istiqomah di jalan-Nya, dan aku akan selalu mengenangmu" Desah
Laki-laki itu.
"Jikapun suatu saat nanti ternyata kita tetap di pertemukan dalam cinta
kasih yang suci, jangan dipikirkan semua itu, semuanya Hak AllahSWT,
biarkan Dia saja yang mengaturnya, jangan kau tutup pintu hati untuk
yang lain, terima pinangan lelaki yang shalih dan jangan sekali-kali kau
menolaknya karena kau akan mendapat fitnah karenanya demikian
sebagaimana yang dikatakan Nabi 14 abad yang lalu. Jangan mengorbankan
diri pada hal yang sia-sia sahabatku" Demikian tulinya di Diari.
"Mungkinkah telah terlupa, Tuhan ada janjinya, bertemu dan perisah
adalah matan kasihnya, andai ini ujian terangilah, tambah kesabaran,
pergilah Jelita..Hadirlah cahaya......"
Masih ada sejuta asa dan makna, yang akan tetap bercahaya, sahabat
"Lalu... bagaimana dengan cinta kita yang dulu pernah ada?
Laki-laki itu berkata " Biarkan cinta ini kukembalikan kepada
pemilik-Nya. Dan tiadalah berdosa mencintai karena ini fitrah sebagai
manusia. Sahabatku, di saat yang tepat nanti ALLAH SWT telah menyiapkan
pengeran cinta untukmu dan tentunya yang terbaik, biarlah airmata ini
mengiringi doa perpisahan kita....Teruskan Perjuangan.....ALLAHU AKBAR!!
"Sahabat.......betapa pilunya hati ini, menghadapi perpisahan ini, pahit
manis perjuangan telah kita rasa bersama, semoga ALLAH meridhai
persahabatan dan perpisahan ini....teruskan perjuangan...."
"Kan Ku utus salam ingatanku dalam doaku sepanjang waktu, ya ALLAH,
bntulah hambamu, senyuman yang tersirat dibibirnya menjadi ingatan
setiap waktu, tanda kemesraan yang bersimpul padu kenangku di dalam
doamu, semoga ALLAH memberkatimu....."
Wallahu a'lam.
semoga ada hikmahnya.
Cari dan teruslah mencari cinta Ilahi.
salam ukhwah fillah selalu ^_^
ahmedridho.com/